
Untuk itu, pendidik
saat ini dituntut harus :
1.
Kreatif
2.
Mampu
memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran.
3. Memberi
kesempatan belajar mandiri kepada peserta didik dalam mengeksplorasi kemampuan
yang dimilikinya.
4.
Mampu
mendampingi peserta didik dalam mengembangkan pola pikirnya.
Metode
inquiry merupakan metode pembelajaran
yang berupaya menanamkan dan mengembangkan pola fikir sehingga dalam proses
pembelajaran ini peserta didik lebih banyak belajar sendiri mengembangkan
kreativitas dalam memecahkan masalah. Peserta didik benar-benar ditempatkan
sebagai subjek pembelajaran. Peranan pendidik dalam pembelajaran adalah sebagai
pembimbing dan fasilitator. Tugas pendidik adalah memilih masalah yang perlu
disampaikan kepada peserta didik untuk dipecahkan. Namun, dimungkinkan juga
masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh peserta bdidik. Tugas pendidik
selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi peserta didik dalam rangka
memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan pendidik masih diperlukan, tetapi
intervensi terhadap kegiatan peserta didik dalam pemecahan masalah harus
dikurangi (Sagala, 2004).
Bagaimanakah model pembelajaran bahasa Jepang dengan metode tersebut di atas? Berikut ini adalah salah satu contoh alur atau langkah-langkah pembelajaran bahasa Jepang menggunakan metode inquiry dalam melatih tiga keterampilan terpadu yaitu membaca, menulis, dan berbicara.
I.
Menunjukkan
target pembelajaran 「授業の導入」
Bertanya-jawab
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tema/ materi yang akan disampaikan
saat itu.
II.
Kegiatan
Inti 「応用練習」
1.
Pra
Kegiatan
a. Peserta didik berkelompok 4/5 orang setiap
kelompoknya.
b.Peserta didik diminta mengeksplorasi kemampuannya dalam
mengerjakan tugas awal yang diberikan pendidik sesuai tema yang ditentukan.
2.
Kegiatan Diskusi
a.
Pendidik membagikan lembar kerja kelompok.
b.
Meminta peserta didik mengerjakan tugas kelompok sesuai pertanyaan yang ada dalam
lembar kerja tersebut.
c.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kemudian ditanggapi oleh
kelompok lain.
d.
Pendidik mendampingi peserta didik ketika mengerjakan soal latihan. Hindari mengintervensi (ingat pendidik adalah fasilitator)..
e.
Pendidik sebagai Fasilitator mengarahkan siswa yang menyampaikan pendapatnya
tidak sesuai dengan materi.
3. Pasca Kegiatan
a.
Pendidik melakukan umpan balik dan memperbaiki kesalahan siswa.
b.
Pendidik melakukan komfirmasi materi hari itu dan menyampaikan informasi materi
berikutnya yang harus dipelajari.
III.
Kesimpulan
Pembelajaran
1.
Meminta
salah satu perwakilan kelompok untuk menuliskan naskah/ mempresentasikan hasil
pekerjaan tugas awal dalam bahasa Jepang untuk bahan tanya-jawab (keterampilan
berbicara) .
2.
Pendidik menjadi fasilitator/ pengarah kegiatan keterampilan berbicara dalam
bahasa Jepang.
Bagaimanakah
rencana persiapan pelaksanaan pembelajaran model ini, dan seperti apa contoh
lembar kerja kelompoknya? Silakan download
di : RPP LKK HOBI SUKA.doc. html
2 komentar:
Bagus dn bermnafaat, ntr deh saya lihat seluruh isinya.
alhamdulillah.... moga2 bermanfaat. Nuhun pisan....
Posting Komentar