3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari : Selasa dan Rabu
Tanggal : 24 dan 25 Mei 2011
Tempat : Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Yogyakarta
4. Pelaksanaan Workshop (24 dan 25 Mei 2011)
Mengawali acara pembukaan, peserta upacara berdiri, memanjatkan doa bersama untuk masyarakat Jepang yang telah ditimpa bencana Tsunami beberapa bulan yang lalu. Workshop dibuka oleh Kepala LPMP Drs. Harmanto, M.Si, sekaligus menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat memperkaya profesionalisme guru bahasa Jepang di Indonesia. Untuk itu, Kepala LPMP berharap agar peserta workshop mengimbaskannya kepada para guru di daerah.
Sebelumnya, Ketua Panitia Hadi Susanto, SS. melaporkan bahwa workshop ini adalah kesempatan untuk bertukar pikiran melalui diskusi dan latihan membuat soal yang bevariasi. Director General The Japan Foundation Mr. KANAI Atsushi dalam sambutannya, beliau juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan worshop ini mengingat begitu pesatnya perkembangan bahasa Jepang di Indonesia sehingga menuntut para guru untuk selalu meningkatkan kemampuan profesionalnya.
Harapan beliau agar AGBJI mampu memfasilitasi guru di daerah dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional sehingga perkembangan bahasa Jepang di Indonesia meningkat secara terus-menerus. Director General The Japan Foundation menambahkan bahwa workshop pembuatan model LKS kali ini merupakan salah satu upaya tersebut di atas. Oleh karena itu, di akhir sambutannya, beliau menyemangati panitia dan peserta bahwa keberhasilan workshop yang diselenggarakan AGBJI ini menjadi pertimbangan The Japan Foundation ke depan dalam memperoleh kesempatan kerja sama melalui program Sakura Core Project .
Wejangan ngahat dan semangat Director General The Japan Foundation, disambut hangat dan semangat pula oleh seluruh peserta/ panitia melalui lantunan lagu Mars AGBJI sehingga mampu membangkitkan semangat mereka dalam belajar, berlatih dan berkarya untuk mengikuti workshop pembuatan model LKS bahasa Jepang.
Selesai upacara pembukaan, para peserta dengan semangat mengikuti serangkaian materi workshop. Pemateri pertama dari DR. Titik Priyatiningsih, M.Pd. yang memberikan penguatan konsep agar LKS tidak menjadi bahan ajar yang sakti bagi peserta didik sehingga meninggalkan bahan ajar pokok seperti buku SAKURA, NIHONGO 1 dan 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar