30 Juli, 2011

WORKSHOP LKS BAHASA JEPANG















PENGANTAR

Sejak kongres pertama tahun 2007 program kerja Asosiasi Guru Bahasa Jepang Indonesia (AGBJI) berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kompetensi guru bahasa Jepang di Indonesia. Jenis kegiatannya diupayakan tidak overlapping dengan kegiatan yang sudah terprogram di MGMP daerah termasuk dengan program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan PPPPTK Bahasa Jakarta.

Tahun 2010 AGBJI memperoleh bantuan Sakura Core Project dari The Japan Foundation untuk menyelenggarakan simposium pembentukan jejaring kerja nasional. Salah satu kegiatannya melakukan analisa kebutuhan guru bahasa Jepang di daerah sesuai tuntutan perkembangan kurikulum.

Prioritas utama hasil simposium, para guru menghendaki adanya Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Jepang sebagai materi pengayaan dalam melengkapi bahan ajar yang sudah ada, dengan harapan mampu mengembangkan kemampuan bahasa Jepang peserta didik sesuai kebutuhan di daerah masing-masing.

Menindaklanjuti hasil simposium, untuk kedua kalinya AGBJI memperoleh bantuan Sakura Core Project Tahun Fiscal 2011 dari The Japan Foundation untuk menyelenggarakan workshop nasional pembuatan model LKS bahasa Jepang. Mengapa harus LKS? Mari kita simak kegiatan workshop nasional guru bahasa Jepang berikut ini!

I. LKS Bahasa Jepang
 Keterampilan membaca dan menulis dalam buku Nihongo 1 dan 2 masih bisa dikembangkan sehingga bermanfaat dalam mengoptimalkan kemampuan bahasa Jepang peserta didik. Untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut, perlu dibuat materi pengayaan berupa LKS bahasa Jepang sebagai kumpulan latihan soal berstandar buku Nihongo 1 dan 2. LKS inilah sebagai pendamping buku Nihongo 1 dan 2 dalam melengkapi empat keterampilan berbahasa terutama membaca dan menulis.

II. Pelaksanaan Kegiatan Workshop
1. Tujuan
  Kegiatan workshop betujuan melatih para guru mengenai proses pembuatan LKS bahasa Jepang sebagai materi pengayaan, sehingga pada gilirannya nanti bisa dikembangkan sesuai kebutuhan di daerah masing-masing.

2. Peserta
  Peserta workshop sebanyak 20 guru bahasa Jepang, perwakilan dari MGMP di daerah seperti Jabar, Jatim, DKI Jakarta, Banten, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, NTB, dan Papua. Sedangkan Jateng/ DI Yogyakarta ditunujuk sebagai panitia pelaksana.
AGBJI berharap ; selesai mengikuti workshop, perwakilan guru tersebut bersama-sama dengan guru lainnya di daerah masing-masing dapat menindaklanjuti pembuatan LKS bahasa Jepang sesuai kebutuhan.

Tidak ada komentar: