
-->
I. Umum
Target pembelajaran untuk menguasai tema tertentu dalam satu kali pertemuan, pembelajar diharapkan mengalami perubahan prilaku dari TIDAK BISA menjadi tahu, mengerti, paham, dan mampu menggunakannya dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Untuk itu, pengajar harus berperan sebagai sutradara yang mampu membuat rencana persiapan berupa skenario agar dilakukan secara efektif, runut, dan terarah oleh para pembelajar sebagai pemeran utamanya.
II. Latar Belakang dan Review
Berdasaran hasil temuan di lapangan bahwa diantara Alur Pembelajaran Bahasa Jepang, yang masih dirasakan sulit dilakukan oleh para pengajar adalah Latihan Pra Kegiatan (sebelum kegiatan penerapan Ouyou Renshuu).
Sebelumnya, mari kita mengingat kembali Alur Pembelajaran secara umum sambil memperhatikan Gambar Kerucut di atas tentang Proses Pembelajaran/Latihan.
- Fukushuu (sudah jelas)
- Pengantar
Kegiatan Belajar : Menyampaikan target pembelajaran.
Teknik Penyampaian : Menggali informasi dari siswa dengan teknik bertanya.
Peran Guru : Cenderung lebih banyak karena dari pertanyaan yang kita sampaikan harus mampu mengarahkan para siswa pada materi yang akan disampaikan. Selain bertanya kita juga bisa menggunakan media gambar untuk membantu menciptakan situasi yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.
Peran Siswa : Sedikit dan lebih banyak berfikir karena dengan teknik bertanya, para siswa diajak memikirkan sesuatu. Akan tetapi, berkat kelihaian pengajar dalam mengarahkan beberapa pertanyaan bisa jadi para siswa mampu mengungkapkan pendapatnya. Bahasa pengantar bisa menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Jepang yang sudah diajarkan dan dapat digunakan para siswa secara umum).
- Pengenalan Materi Baru + Latihan Dasar
Kegiatan Belajar : Mengenalkan dan melatihkan kosakata, ungkapan, dan pola kalimat baru secara bertahap.
Teknik Penyampaian : Memberi contoh, melatihkannya, kemudian dengan teknik bertanya (diarahkan) siswa dapat menyimpulkan sendiri.
Peran Guru : Peran guru lebih sedikit daripada peran siswa. Guru memberi contoh secukupnya dan memanfaatkan media seoptimal mungkin agar dapat membantu peran para siswa sehingga mereka lebih banyak kesempatan berlatih.
Peran Siswa : Peran siswa lebih banyak karena dipandu oleh guru dengan seperangkap medianya termasuk di dalamnya ketika menyimpulkan. Dari contoh model dan latihan yang dilakukan, guru cukup mendampingi/ memfasilitasi para siswa dalam menyimpulkan materi yang sudah dilatihkan. Contoh : Ketika latihan mengungkapkan kalimat, sebainya pola kalimat tidak diberitahukan terlebih dahulu. Kita cukup memberi contoh kalimat secara bertahap saja. Setelah latihan baru kita tanya mereka pola kalimatnya seperti apa, kemudian beri kesempatan mereka untuk menuliskan pola kalimat tersebut.
1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar