07 November, 2012

Workshop Nasional PTK





インドネシア中学校高等学校日本語教師会ワークショップ
アクションリサーチを手がかりとして
WORKSHOP NASIONAL “PTK” PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG
Oleh : Endang Sutisna (Ketua AGBJI periode 2007-2012)

Jumlah pembelajar bahasa Jepang pada sekolah lanjutan tingkat atas di Indonesia sangat beragam dan semakin meningkat. Keragaman tersebut menjadi kendala bagi para pengajar ketika kegiatan tatap muka di kelas. Minat mereka beragam bahkan ada kecendurungan beberapa kelas/ rombongan belajar (rombel) ketika proses pembelajaran merasa cepat lelah, bosan, motivasi menurun sehingga berdampak pada nilai akademik menjadi kurang memuaskan.
Kendala di atas menjadi tantangan pengajar untuk  menganalisa lebih lanjut   sebagai data awal dalam melakukan class action agar pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mampu membangkitkan semangat dan meningkatkan nilai akademik pembelajar.
Asosiasi Guru Bahasa Jepang Indonesia (AGBJI) menaruh perhatian besar terhadap permasalahan  di atas. Untuk itu, tanggal 5 sd. 7 Juni 2012 bertempat di Badan Diklat Provinsi Bali menyelenggarakan workshop Nasional Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Bahasa Jepang.
Melalui kerja sama dengan The Japan Foundation, AGBJI dalam  kesempatan ketiga kalinya menerima bantuan Program Sakura Core Project untuk menyelenggarakan workshop PTK yang diikuti kurang lebih 49 guru bahasa Jepang (wakil dari berbagai wilayah) seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, dan Papua.
Workshop PTK yang diawali sambutan Director General The Japan Foundation Jakarta dan dibuka secara resmi oleh Kabid Teknis Diklat Provinsi Bali, telah memicu  perubahan cara pandang peserta (para pengajar) mengenai class action terhadap pembelajar yang beragam terutama terhadap rombel yang memiliki hambatan belajar.
Perubahan cara pandang tersebut tentu saja melalui proses sajian materi workshop yang disampaikan Tenaga Ahli The Japan Foundation, sehingga  menjadi sumber motivasi bagi para peserta untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Diawali dengan penjelasan tentang PTK, kemudian contoh model PTK oleh Fasilitator, Ice Breaking, diskusi kelompok, hingga presentasi rencana penelitian dari peserta workshop yang akan dilakukan di wilayah/ daerah masing-masing.
AGBJI berharap, semoga workshop ini mampu membekali para peserta sebagai perwakilan dari berbagai wilayah untuk kemudian dapat menyebarluaskannya kepada  pengajar bahasa Jepang di Indonesia. Semoga, ….(EGAO, Vol. 14/ No. 4, Oktober 2012)


Tidak ada komentar: