Hampir semua orang yang pernah bersekolah mengenal nama Sutan Takdir Alisyahbana (STA). Selama puluhan tahun buku-buku tulisannya dijadikan bacaan wajib di sekolah. Lewat tulisannya itu, baik yang berbentuk fiksi (sastra) maupun nonfiksi, dia mengajak masyarakat Indonesia untuk banyak belajar. Belajar dari mana saja. Waktu itu, dia melihat bahwa bangsa Barat sudah maju. Ilmu yang tinggi dan bermanfaat banyak bercokol di Barat. Karena itu, dia menganjurkan agar para pemuda Indonesia belajar ke Barat. Bahkan, dengan lantang Sutan Takdir “berteriak” agar Pemerintah mengirimkan dan membiayai sebanyak-banyaknya pemuda cerdas bersekolah ke luar negeri. Ilmu yang didapat itu dibawa pulang untuk kemajuan bangsa Indonesia. Akan tetapi, anjuran yang cerdas itu tidak ditanggapi dengan baik.
Anehnya, justru teriakan Sutan Takdir itu didengarkan oleh negara tetangga, yaitu Malaysia. Tahun 70-an pemuda-pemuda Malaysia yang bersekolah ke luar negeri sepuluh kali lebih banyak daripada temannya yang dari Indonesia. Malaysia juga mendatangkan guru-guru yang baik dari negara lain untuk mengajari pemuda-pemuda yang tidak dikirim ke luar negeri. Banyak guru dari Indonesia didatangkan dan dimanfaatkan. Sekarang terbukti, Malaysia jauh lebih unggul daripada kita. Malaysia jauh lebih kaya dan rakyatnya jauh lebih sejahatera. Yang memprihatinkan, dulu kita dianggap unggul sehingga banyak guru diminta mengajar di Malaysia, sekarang rakyat kita berbondong-bondong menjadi buruh atau pekerja kasar sebagai TKI di sana.
Mengapa bangsa Indonesia tertinggal jauh dari negara lain. Hampir dapat dipastikan bahwa sektor pendidikan belum ditangani secara tepat. Penyiapan generasi muda belum digarap secara cerdas. Padahal, masa depan bangsa tergantung pada generasi muda sekarang. Bagaimana wujud bangsa kita yang akan datang dapat dilihat bagaimana cara mendidik dan mempersiapkan generasi muda sekarang. Jika sekarang para pemuda dididik alakadarnya, masa depan bangsa pasti makin terpuruk. Sebaliknya, jika masa sekarang generasi muda dididik dengan benar dan serius, masa depan bangsa bisa menjadi lebih baik. Setidaknya kita masih punya harapan bahwa suatu saat kelak bangsa kita bisa menjadi bangsa maju. Harapan seperti itu mungkin sudah terwujud seandainya dulu kita mengikuti nasihat Sutan Takdir Alisyahbana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar